SHANGHAI BLUE 1920 - BRING SHANGHAI TO YOUR TABLE

Anyeong ! Ni hao? Kali ini Oppa menggunakan bahasa mandarin karena lewat artikel ini aku mau ajak kalian semua ke Shanghai di tahun 1920 ! Restoran yang akan Oppa bahas di artikel kali ini adalah salah satu restoran yang merupakan bagian dari Tugu Restaurant Group, yaitu Shanghai Blue 1920! Restoran yang terletak di daerah kebon sirih ini memiliki sejarah yang unik untuk dibahas, yaitu bermula dari sebuah warung kecil di daerah Sunda Kelapa yang dimiliki oleh pasangan Chan Mo Sang, seorang pelaut dari Shanghai dan seorang wanita dari Batavia bernama Siti Zaenab.

 Jakarta Rasa Shanghai

Didominasi warna merah yang artinya "Hoki" dalam budaya chinese

Warung kecil ini dikenal dengan nama “Shanghai Tea House” dan menjadi cukup populer di kalangan pelaut pada zamannya. Shanghai Tea House tersebut pada akhirnya tidak beroperasi kembali dan setiap perabot antik yang ada di dalamnya digunakan dan direkonstruksi ulang oleh Tugu Restaurant Group menjadi restoran yang kita kenal saat ini, Shanghai Blue 1920.

 Salah satu ornamen otentik yang ada di Shanghai Blue 1920

Design interior Shanghai Blue 1920

Sesuai dengan namanya, kesan pertama ketika kamu memasuki restoran ini adalah old fashion chinese restaurant style yang membawa kamu ke dimensi berbeda dan terasa seperti berada di restoran yang tidak berlokasi di Jakarta melainkan berada di Shanghai. Setiap sudut ruangan merepresentasikan keunikan dan ciri khas sebuah chinese restaurant yang dapat kamu lihat dari setiap perabot yang ada di dalamnya. Shanghai Blue 1920 sangat memperhatikan setiap detail dekorasi dan ornamen yang ada di dalamnya, sehingga jujur membawa pengalaman berbeda buat Oppa pribadi.

 Design interior Shanghai Blue 1920

 Design interior Shanghai Blue 1920

 Design interior Shanghai Blue 1920

Design interior Shanghai Blue 1920

Tidak hanya melalui detail dekorasi dan perabot yang ada di dalamnya, Shanghai Blue 1920 juga berhasil membawa nuansa kota Shanghai ke dalam restoran ini melalui setiap detail alat makan yang disediakan oleh mereka. Peralatan makan yang kita gunakan dan dekorasi warna merah pada meja makan sungguh merepresentasikan budaya chinese yang ada di Shanghai Blue 1920. Staff yang melayani Oppa pun menggunakan kostum yang berwarna merah dengan model cheongsam modern, salah satu model baju traditional yang sering digunakan oleh perempuan di Tiongkok sana.

 Bakpao Telur Asin

Chang Mo Sang Grandma Special

Menu yang disajikan oleh Shanghai Blue 1920 tentunya didominasi oleh menu yang berakar dari budaya chinese, meskipun ada beberapa menu fusion di dalamnya yang juga tidak kalah mengunggah selera makan Oppa. So ini dia beberapa highlight dari menu yang Oppa coba saat berkunjung ke Shanghai Blue 1920:

 Festival Dimsum Shanghai Blue 1920

Festival Dimsum Shanghai Blue 1920

Festival Dimsum (180.000)

Kebetulan saat Oppa berkunjung ke Shanghai Blue 1920 mereka sedang ada package Festival Dimsum dengan 8 jenis dimsum yaitu Chicken Feet (kaki ayam), Shrimp Siomay (siomay udang), Shrimp Hakau, Shrimp Spring Roll, Salted Egg Bakpao (bakpau telur asin), Shrimp Cakwe, Chicken Porridge (bubur ayam) dan Mushroom Dumpling. Yang paling Oppa suka dari pilihan dimsum mereka adalah bakpau telur asin mereka. Tekstur bakpaonya empuk dan lembut, untuk rasa telur asinnya sendiri agak kurang bold kalau di lidah Oppa. Overall dengan harga yang ditawarkan it’s worth it!

 Festival Dimsum Shanghai Blue 1920

Ox Tounge “Smoot” Mpok Zaenab (88.000)

Soup lidah sapi Shanghai Blue 1920 ini terinspirasi oleh Mpok Zaenab ini memiliki tekstur yang pas dan not too chewy. Disajikan dengan chili shrimp paste dan potato crackers, menurut Oppa kuah soupnya memiliki rasa yang sedikit terlalu manis.

 Shanghai Blue Stir Fried Beef with Black Bean Sauce

Shanghai Blue Duet of Crab Claws and Prawns

Shanghai Blue Stir Fried Beef with Black Bean Sauce (88.000)

Salah satu menu favorit Oppa di Shanghai Blue 1920. Sebenarnya agak takut di awal untuk cobain karena i’m not a fan of black pepper sauce but thankfully rasa lada hitamnya tidak terlalu kuat dan perpaduan dengan black bean saucenya pas sehingga sausnya ada rasa asin, pedas dan sedikit manis juga di dalamnya. Tekstur daging sapinya juga lembut dan sausnya meresap sampai di dalamnya. Recommended!

Shanghai Blue Duet of Crab Claws and Prawns (108.000)

Duet mana yang lebih indah kalau bukan duet antara supit kepiting dan udang telur asin? Kalau untuk supit kepitingnya sendiri teksturnya renyahnya pas, sedangkan kalau untuk udangnya sendiri menurut Oppa saus telur asin mereka kurang bold secara rasa. But overall menu ini cukup satisfying mengingat tekstur supit kepiting dan udang yang ditawarkan oleh Shanghai Blue 1920.

 Shanghai Chrysanthemum Fried Tilapia

Shanghai Chrysanthemum Fried Tilapia (72.000)

Menu Shanghai Blue 1920 yang satu ini menggunakan ikan tilapia (sejenis ikan air tawar) yang diolah dengan cara digoreng dan kemudian disajikan dengan saus mangga. Sesuai dengan namanya, rasa chrysant yang ada di dalamnya menurut Oppa overpowering dengan mangga yang ada di atasnya. Rasa asam manis dari mangga lebih mendominasi di menu ini. Untuk ikannya sendiri memiliki tekstur kulitnya yang cukup renyah dan daging di dalamnya yang empuk.

 Chan Mo Sang Hipio Soup

Mushroom Melodies Soup

Chan Mo Sang Hipio Soup (52.000)

Sedikit kaget ketika mengetahui daging yang Oppa makan di menu Shanghai Blue 1920 satu ini adalah perut ikan, karena Oppa pikir ini adalah bakso ikan atau bakso sapi dari presentasinya yang seperti potongan bakso. Ketidaktauan itu turns out membuat Oppa merasa bahwa rasa daging hipionya enak dan teksturnya lembut dan kenyal. Disajikan bersama dengan sayuran segar seperti pak choy, black ear fungus dan bihun, kuahnya memiliki rasa yang gurih dan sedap.

Mushroom Melodies Soup (52.000)

Boleh dibilang menu ini adalah menu Shanghai Blue 1920 yang memiliki rasa paling gurih di antara menu lainnya. Di dalam soup ini terdapat berbagai jenis jamur di dalamnya seperti champignon mushroom, ear mushroom, black chinese mushroom dan chinese white mushroom. Dengan sayur-sayuran hijau yang ada di dalamnya, tentunya kuah ini jadi menu yang menyehatkan buat kalian!

 Festival Dimsum Shanghai Blue 1920

 Shanghai Girl's Asparagus and Crab

Shanghai Blue Duet of Crab Claws and Prawns

Shanghai Girl's Asparagus and Crab (72.000)

Asparagus muda dari Shanghai Blue 1920 ini disiram dengan saus kepiting di atasnya. Perfect combination kan? Rasa saucenya sedikit kurang asin aja sih kalau menurut Oppa dan untuk asparagusnya very fresh and mild.

Moonlight at the Xuzhow Creek (48.000)

Dessert dari Shanghai Blue 1920 yang Oppa coba disini isinya ada es krim kelapa, cream of pumpkin, black glutonius rice dan mangga. Paduan mangga dan es krim kelapanya segar dan ada rasa sedikit asam dari mangganya. Cream of pumpkinnya tidak terlalu dominan dan sedikit tidak terasa di menu ini. 

 Moonlight at the Xuzhow Creek

All about soursoup

 (Es Campur Sirsak)

Overall menu yang ditawarkan oleh Shanghai Blue 1920 memang merupakan menu chinese peranakan sehingga rasa yang ditawarkan pun disesuaikan dan tidak terlalu bold seperti chinese restaurant lainnya. Dengan harga yang affordable dan ambience yang unik, Shanghai Blue 1920 boleh dicoba untuk mencari sesuatu yang baru di ibukota Jakarta. Cai cien ! (sampai jumpa !)

Shanghai Blue 1920

Jalan Kebon Sirih No.79

021-3918690
Instagram : shanghai_blue